Dilihat dari
masa manfaatnya, aktiva tidak berwujud memiliki kesamaan dengan aktiva
tetap, yaitu memberikan manfaat ekonomi dalam jangka waktu lebih dari
satu periode akuntansi.
Aktiva
tidak berwujud adalah aktiva yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat
dengan pancaindra bersifat abstrak. Biasanya berupa hak atau posisi yang
menguntungkan perusahaan dalam usaha memperoleh penghasilan.
Aktiva tidak berwujud dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
1. Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh UU
2. Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas
Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya dibatasi oleh UU, antaralain yaitu :
1. Hak Paten
Hak paten adalah hak dari pemerintah kepada seseorang atas
suatu penemuan untuk digunakan sendiri. Masa penggunaan hak paten
dibatasi selama 17 tahun dan setelah masa berlakunya habis bisa
diperbaharui lagi atau diperpanjang.
2. Hak Cipta
Hak
cipta adalah hak yang diberikan pemerintah kepada pengarang, pencipta
lagu/seniman untuk menerbitkan, menjual dan mengawasi ciptaannya. Masa
penggunaannya dibatasi selama 28 tahun dan bisa diperpanjang lagi selama
28 tahun.
3. Hak Monopoli
Hak
monopoli adalah hak istimewa yang diberikan perintah kepada suatu pihak
untuk menggunakan fasilitas punya negara. Hak monopoli bisa diberikan
kepada suatu perusahaan untuk bisnis tertentu, misalnya penjualan produk
tertentu dalam suatu daerah tertentu. Hak monopoli diberikan dalam
batas waktu tertentu.
Aktiva tidak berwujud yang masa manfaatnya tidak terbatas, diantaranya yaitu :
1. Merek Dagang
ini
adalah hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menggantungkan
produknya kepada permintaan konsumen. Buat konsumen, merek dagang
memberikan jaminan kualitas yang membedakan dengan produk-produk
lainnya. Oleh karena itu, merek dagang dan nama dagang diakui sebagai
aktiva.
Untuk
mendapatkan jaminan hukum, bisa mendaftarkan ke Departemen Kehakiman
melalui Direktorat Patent. Suatu merek bisa digunakan sepanjang
mempunyai pengaruh yang menguntungkan bagi perusahaan, makanya tidak ada
batas waktu untuk menggunakan merek. Merek dagang bisa dipindahkan ke
pihak lain tetapi tidak mengganggu keberadaab perusahaan yang terkait.
Merek dagang yang dibeli dari pihak lain, harga perolehannya adalah
sebesar harga belinya. Tapi jika merek dagang dibuat sendiri semua biaya
pembuatan dan pendaftarannya ditanggung sendiri.
2. Goodwill
Goodwill
merupakan nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan karena adanya
kelebihan. Contohnya seperti nama yang terkenal, staf dan personalia
yang kemampuannya tinggi, lokasi perusahaan yang menguntungkan.
Akibatnya kemampuan perusahaan melebihi kemampuan normal. Makanya
akuntansi memandang goodwill sebagai kemampuan perusahaan menghasilkan
laba diatas normal.
Salah satu cara untuk menentukan harga perolehan goodwill, contoh :
Perusahaan
Ratna membeli perusahaan Rizal dengan harga Rp. 800.000.000,00. Data
neraca perusahaan Rizal saat transaksi pembelian total aktivanya Rp.
1.850.000.000,00 dan total kewajibannya Rp. 1.000.000.000,00.
Berdasarkan penilaian, harga pasar wajar semua aktiva perusahaan Rizal
berjumlah Rp. 1.750.000.000,00.
Harga perolehan goodwill berdasarkan data diatas sbb :
Harga beli perusahaan Rizal....................... RP. 800.000.000
Harga pasar kekayaan bersih perusahan Rizal:
Rp. 1.750.000.000 - Rp. 1.000.000.000 ........................ Rp. 750.000.000
________________
Harga perolehan goodwill, ...................... Rp. 50.000.000
Rumus goodwill = harga beli - harga pasar wajar
Pencatatan Amortisasi Aktiva Tidak Berwujud
Pada
dasarnya masa penggunaan semua jenis aktiva tidak berwujud akan habis
karena dibatasi oleh UU, perubahan faktor ekonomi permintaan,
persaingan. Oleh karena itu harga perolehan aktiva tidak berwujud
dicatat dalam pembukuan harus di amortisasi. Amortisasi itu adalah
penghapusan.
Pencatatan metode amortisasi aktiva tidak berwujud ada 2 yaitu :
*) metode amortisasi, biasanya menggunakan metode garis lurus
*) beban amortisasi untuk tiap periode, dicatat debet pada akun beban amortisasi dan di kreditkan langsung pada akun aktiva tidak berwujud yang terkait.
Contoh :
suatu
hak paten yang dimiliki dengan harga perolehan Rp. 50.000.000 ditaksir
akan memberikan manfaat ekonomi selama 10 tahun. Jurnal penyesuaian yang
diperlukan pada tiap akhir periode, sebagai berikut:
Des 31 Beban amortisasi patent.......................... Rp. 5.000.000
- Patent .......................................... Rp. 5.000.000
Penyajian Aktiva Tetap & Aktiva Tidak Berwujud Dalam Neraca
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penyajian aktiva tetap dan aktiva tidak berwujud dalam neraca yaitu :
· tiap jenis aktiva tetap, misal:tanah/hak atas tanah,bagunan dll. harus dinyatakan dalam neraca secara terpisah
· aktiva
tetap dinyatakan sebesar harga perolehannya dan akumulasi penyusutan
dinyatakan sebagai pengurangan harga perolehan aktiva tetap
· masing-masing jenis aktiva tidak berwujud harus dinyatakan dalam neraca secara terpisah
aktiva tidak berwujud dalam neraca dinyatakan sebesar nilai manfaat yang tersisa.
Berdasarkan
prinsip diatas, aktiva tidak berwujud dalam neraca tidak perlu
dinyatakan seharga perolehannya tapi dinyatakan sebesar nilai manfaat
yang tersisa. Apabila taksiran nilai manfaat yang tersisa ternyata lebih
rendah daripada harga bukunya, selisih yang timbul dicatat sebagai rugi
penurunan nilai aktiva tidak berwujud.
Sumber : Ratna Sari
Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Judul: Pencatatan Aktiva tidak Berwujud
Ditulis Oleh pendididkanekonomiakuntansi
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Pencatatan Aktiva tidak Berwujud ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Judul: Pencatatan Aktiva tidak Berwujud
Ditulis Oleh pendididkanekonomiakuntansi
Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel Pencatatan Aktiva tidak Berwujud ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar